بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Ayruel Blog(Hak Cipta Milik ALLAH…silahkan copy paste…)

Archive for Februari, 2009

Zikir…Kunci Ketenangan Hati

Posted by Ayruel pada 26 Februari 2009

bismillahirrohmanirrohim

Assalamu Alaikum Wr Wb

Pada kali ini saya akan coba menguraikan Obat Hati,walau kita umat islam sudah mengetahui bersama bahwa obatnya hati agar tenang adalah Zikir(ingat)ALLAH.Penulis hanya sekedar mengingatkan…Dalilnya adalah :

ar-rad-28

Maknanya(pendekatan) :

28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Ngomong2 ama ketenangan atau ketentraman jadi ingat ayat :

al-fajr-27

27. Hai jiwa(nafsu,diri) yang tenang.

Sebagai mana kita ketahui juga bahwa ada nafsu Muthmainnah.Lawwamah,Amaroh.Untuk melatih ke Muthmainnah hanya zikir obatnya …Nich tips dari penulis mengetahui test posisi nafsu ,apakah di Muthmainnah,lawwamah apa Amaroh…

kita ambil contoh nafsu (kehendak atau keinginan,diri,jiwa dll) yaitu nafsu Makan…

Coba diurut makannya dari perlahan-lahan,santai rileks,jerih,adem ayem,tak banyak pikiran,lebih banyak diam,tetap zikir pada ALLAH.bisa dikembangkan?

Selanjutnya anda coba makan sedikit cuek tak karuan,merasa terpaksa makannya,rada2 malas,banyak khayalan ini itu,agak sedikit cepat makannya dari yg pertama,merasa nikmat dunia,ketawaain semua orang2 yang dirasa salah,segitu dulu dech..kayaknya cukup.

seterusnya anda coba makan yang rakus,cepat seperti kemasukkan setan,bawaan kesal aja,semua pendapat orang salah,marah2 kapan perlu membanting piring,gelas dll.asal jangan dimakan juga tuch Piring.hhhhh

Test ya…rasakan hati yang berubah-rubah(Muqollibul Qulub)

Saran: kalau dach tahu atau kenal posisinya…maka selalu tempatkanlah di Muthmainnah pada setiap saat,dimana saja.walau sambil berjalan tetap zikir,walau dalam kerja tetap zikir,malach dalam mengobrol tetap zikir..oh ya dimana saja,cuma ada tempat2 tertentu yang tak boleh di lafadzkan,yang berzikir kan Hati…

oh ya..Muthmainnah itu susah ke indonesianya..dibilang ketenangan atau ketentraman ..malach lebih dari itu nilai makna Muthmainnah.Zikir yang bagus nich LA ILAHA ILLA ALLAH.Atau ALLAH saja Boleh tuch.

Agar tak rancu atau jadi bahan kontroversi olech pihak tak bertanggung jawab..

Nafsu : Komponen manusia selain akal

Qulub : Komponen/sytem kerja/terletak di Nafsu

Simple contoh perumpamaan begini :Menuliskan posting ini saya apa jari saya??? dua2nya betul yach..???

Perlu di ingat : Saya tidak mengatakan Qolbun(Hati) yang ada pada Tubuh,sampai saat ini belum nemu dalil alqur’an yang mengatakan Qolbun fi jismi(hati pada tubuh).Selain Qolbun(Hati) ada juga Shodrun or shuduurun, sering ditemui seperti ini : Bi Dzatis shuduur.Yang mana saling erat terkait dgn Qolbun,hingga ke kategori Nafsu.

Harap koreksi dari saudara seiman dan teman2

Wallahu a’lamu bishowab

Wassalam dan semoga bermanfaat

Posted in Daftar Semua Artikel, Islam, Tafsir | 15 Comments »

Memahami Hukum Perang Dalam Islam

Posted by Ayruel pada 23 Februari 2009

bismillahirrohmanirrohim

Asaalamu Alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh…

Alhamdulillahi robbil alamin,wassholatu wassalamu ala asrofil anbiya’iwal mursalin wa ala alihi wa sohbihi ajma’in.

Amma ba’du…

Setelah sekian lama berdikusi di antara blogger…antara lain : Agorsiloku,Haniifa,Itmam,Wedul,Myrazano,Adi Isa,dll dan lawan diskusi ngetop : Kosongan.

Akhirnya saya putuskan juga membuat postingan ini.Saya bukan mufassir,bukan penerjemah,bukan ahli bahasa dll(siapa yang mau mengakui dirinya mufassir).Akan tetapi akan saya coba memahami perintah yang ada di dalam Alqur’an tentang Perang(kalau perintah berarti wajib dilaksanakan)…Saya takkan menuliskan terjemahan Alqur’an(menimbang terjemahan takkan sempurna dari bahasa asli Alqur’an)…jadi bagi anda yang tak mengerti bahasa arab,maka coba buka terjemahannya,tafsir,asbabun nuzul dll.Pemahaman ini murni hasil pemikiran dari saya,dibantu teman2 tempat bertanya di antara blogger2 tersebut.Bertujuan untuk mehilangkan kerancuan non muslim memahaminya.

Ingat !!! Perang bukan dalam konteks membunuh saja,ada perang melawan kemungkaran,maksiat,hawa nafsu dll.

Inilah Ayat2 tentang perang (mungkin ada yang tak tercamtumkan)

1.Q.9:123

9123

Di ayat ini sangat jelas bahwa perintah ini buat orang2 beriman.Perintahnya memerangi orang2 yaluunakum atau menguasai(mempengaruhi) orang2 beriman dari jalan2 kekuffaran atau keengkaran(singkat makna : mehalang-halangi untuk mentaati perintah ALLAH atau juga untuk meninggalkan laranganNYA) serta walyajidu atau menemui atau memakai atau dgn tekhnik Kekerasan…Bukan memerangi Non muslim(konteksnya sangat jelas kok)

Perang dalam konteks di ayat ini : seandainya ada yang mehalangi atau melarang kita beribadah pada ALLAH dengan paksaan atau juga kekerasan yang dipolitiki…Hukum perang WAJIB.Baik itu memerangi dgn lisan atau tangan atau juga menolak di hati.Biasanya kondisi seperti ini,terjadi pada golongan non mukmin(termasuk islam KTP) mempunyai kekuasaan terhadap Mukmin.Contoh : anak muda yang mabuk2an di depan masjid,main gitar di depan majlis,Mobil atau motor ngebut dengan Knalpot nyaring melewati pemukiman orang2 mukmin,acara2 TV yang merusak akidah dll.

2.Q.8:12

812

Kalau anda baca terjemahannya,mungkin anda kaget’ karena terjemahannya terkesan sadis…itu dikarenakan tak membaca ayat sebelumnya.Ok…Ayat ini menjelaskan cara berperang di dalam berperang(perang badar).Faddribu fauqol a’naqi bermakna Pukul bagian atas leher bermaksud untuk membuat pening lawan,bukan tusuk dgn pedang kalau tusuk, itu bermaksud bunuh.Setelah itu Wadribu minhum kulla banaanin bermakna Pukullah olehmu dari mereka(Minhum dikembalikan pada Faddribu fauqol a’naqi) Setiap anak jari2 mereka bermaksud lumpuhkan untuk tak memegang senjata lagi….Tapi sebenarnya ayat ini adalah bermakna Qiyas…yaitu pukul atau gertak atau beri peringatan pada fauqol a’naqi atau komandannya.maka pukul,gertak atau beri peringatan pada anak buahnya.So..ayat ini bermakna ganda..mungkin lebih dari sepengetahuan saya..inilah kehebatan ALLAH dalam menyampaikan FirmanNYA.Dalam keadaan perang pun masih melumpuhkan malah ini fi’lul amri…afala ta’qiluun….

3.Q.9:5

95

Sepintas terjemahannya begitu sadisnya terasa…padahal itu disebabkan karena kita tak membaca ayat sebelumnya dan ayat sesudahnya ditambah dengan terjemahan yang masih jauh dari kesempurnaan.Kembali ke konteks sebelumnya bahwa perang bukan dalam arti Membunuh.Perintahnya memerangi kemusrikan(biasanya sirik bukan saja pada non muslim tapi malah lebih banyak pada muslim).Perintahnya untuk : ilal lazdina ahadtum(baca ayat pertama surat At taubah) orang2 yang berjanji .sebab perperangan : baca ayat 7 sampai 15 surat At Taubah.Inti sebabnya adalah :musrikin mengindahkan perjanjian,merusak persahabatan,munafik iya di mulut tidak di hati dan perbuatan,mengusir muslimin dari arealnya,dll.Kejadian ayat itu : sebelumnya umat islam masih patuh pada perjanjian,walau kaum musrikin sudah berkali2 melanggarnya.padahal dengan perjanjian sudah dilanggar oleh musrikin otomatis perjanjian batal.maka turunlah perintah ini untuk bagaimana umat islam bersikap.Sejarahnya dalam fathul makkah ,Nabi masuk makkah secara damai dan tak ada Musrikin yang sanggup memerangi untuk angkat senjata.Baca sejarah Fatthul Makkah.Kayaknya Hukum perang disini sudah jelas kok….begitu juga ayat selanjutnya  Q.9:14

4.Q.2:191

2191

Kalau hanya memahami ayat ini…anda mungkin ngeri akan ayat ini…Untuk memahaminya baca ayat sebelumnya dan sesudahnya…Disitu sangat jelas jika kita diperangi….yach jelas maka perangi…bukan menunggu dibantai toch…dan jika mereka tidak lagi memerangimu (baca ayat selanjutnya) atau memusuhimu maka tidak ada permusuhan lagi..ayat albaqarah 193 .kayaknya Hukum perang di ayat ini atau di kondisi kita diperangi sudah jelas bagi anda semua…

Mungkin hanya sekian dulu yang dapat saya uraikan ,mohon kritik dari teman2 semuanya,kalau ada salah saya dalam menuliskan atau memahami tolong dikoreksi bersama…Wabillaahi taufik wal hidayah Wassalamu alaikum warohmatullohi wabarokatuh…

tentara-salib

Posted in Daftar Semua Artikel, Islam, Tafsir | 30 Comments »

Masuknya Islam di Indonesia pada era Sahabat Nabi Muhammad S.A.W

Posted by Ayruel pada 22 Februari 2009

Sejarahwan T. W. Arnold dalam karyanya “The Preaching of Islam” (1968) juga menguatkan temuan bahwa agama Islam telah dibawa oleh mubaligh-mubaligh Islam asal jazirah Arab ke Nusantara sejak awal abad ke-7 M.Setelah abad ke-7 M, Islam mulai berkembang di kawasan ini, misal, menurut laporan sejarah negeri Tiongkok bahwa pada tahun 977 M, seorang duta Islam bernama Pu Ali (Abu Ali) diketahui telah mengunjungi negeri Tiongkok mewakili sebuah negeri di Nusantara (F. Hirth dan W. W. Rockhill (terj), Chau Ju Kua, His Work On Chinese and Arab Trade in XII Centuries, St.Petersburg: Paragon Book, 1966, hal. 159).

Bukti lainnya, di daerah Leran, Gresik, Jawa Timur, sebuah batu nisan kepunyaan seorang Muslimah bernama Fatimah binti Maimun bertanggal tahun 1082 telah ditemukan. Penemuan ini membuktikan bahwa Islam telah merambah Jawa Timur di abad ke-11 M (S. Q. Fatini, Islam Comes to Malaysia, Singapura: M. S. R.I., 1963, hal. 39).

Dari bukti-bukti di atas, dapat dipastikan bahwa Islam telah masuk ke Nusantara pada masa Rasulullah masih hidup. Secara ringkas dapat dipaparkan sebagai berikut: Rasululah menerima wahyu pertama di tahun 610 M, dua setengah tahun kemudian menerima wahyu kedua (kuartal pertama tahun 613 M), lalu tiga tahun lamanya berdakwah secara diam-diam—periode Arqam bin Abil Arqam (sampai sekitar kuartal pertama tahun 616 M), setelah itu baru melakukan dakwah secara terbuka dari Makkah ke seluruh Jazirah Arab.

Menurut literatur kuno Tiongkok, sekitar tahun 625 M telah ada sebuah perkampungan Arab Islam di pesisir Sumatera (Barus). Jadi hanya 9 tahun sejak Rasulullah SAW memproklamirkan dakwah Islam secara terbuka, di pesisir Sumatera sudah terdapat sebuah perkampungan Islam.

Selaras dengan zamannya, saat itu umat Islam belum memiliki mushaf Al-Qur’an, karena mushaf Al-Qur’an baru selesai dibukukan pada zaman Khalif Utsman bin Affan pada tahun 30 H atau 651 M. Naskah Qur’an pertama kali hanya dibuat tujuh buah yang kemudian oleh Khalif Utsman dikirim ke pusat-pusat kekuasaan kaum Muslimin yang dipandang penting yakni (1) Makkah, (2) Damaskus, (3) San’a di Yaman, (4) Bahrain, (5) Basrah, (6) Kuffah, dan (7) yang terakhir dipegang sendiri oleh Khalif Utsman.

Naskah Qur’an yang tujuh itu dibubuhi cap kekhalifahan dan menjadi dasar bagi semua pihak yang berkeinginan menulis ulang. Naskah-naskah tua dari zaman Khalifah Utsman bin Affan itu masih bisa dijumpai dan tersimpan pada berbagai museum dunia. Sebuah di antaranya tersimpan pada Museum di Tashkent, Asia Tengah.

Mengingat bekas-bekas darah pada lembaran-lembaran naskah tua itu maka pihak-pihak kepurbakalaan memastikan bahwa naskah Qur’an itu merupakan al-Mushaf yang tengah dibaca Khalif Utsman sewaktu mendadak kaum perusuh di Ibukota menyerbu gedung kediamannya dan membunuh sang Khalifah.

Perjanjian Versailes (Versailes Treaty), yaitu perjanjian damai yang diikat pihak Sekutu dengan Jerman pada akhir Perang Dunia I, di dalam pasal 246 mencantumkan sebuah ketentuan mengenai naskah tua peninggalan Khalifah Ustman bin Affan itu yang berbunyi: (246) Di dalam tempo enam bulan sesudah Perjanjian sekarang ini memperoleh kekuatannya, pihak Jerman menyerahkan kepada Yang Mulia Raja Hejaz naskah asli Al-Qur’an dari masa Khalif Utsman, yang diangkut dari Madinah oleh pembesar-pembesar Turki, dan menurut keterangan, telah dihadiahkan kepada bekas Kaisar William II (Joesoef Sou’yb, Sejarah Khulafaur Rasyidin, Bulan Bintang, cet. 1, 1979, hal. 390-391).

Sebab itu, cara berdoa dan beribadah lainnya pada saat itu diyakini berdasarkan ingatan para pedagang Arab Islam yang juga termasuk para al-Huffadz atau penghapal al-Qur’an.

Menengok catatan sejarah, pada seperempat abad ke-7 M, kerajaan Budha Sriwijaya tengah berkuasa atas Sumatera. Untuk bisa mendirikan sebuah perkampungan yang berbeda dari agama resmi kerajaan—perkampungan Arab Islam—tentu membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum diizinkan penguasa atau raja. Harus bersosialisasi dengan baik dulu kepada penguasa, hingga akrab dan dipercaya oleh kalangan kerajaan maupun rakyat sekitar, menambah populasi Muslim di wilayah yang sama yang berarti para pedagang Arab ini melakukan pembauran dengan jalan menikahi perempuan-perempuan pribumi dan memiliki anak, setelah semua syarat itu terpenuhi baru mereka—para pedagang Arab Islam ini—bisa mendirikan sebuah kampung di mana nilai-nilai Islam bisa hidup di bawah kekuasaan kerajaan Budha Sriwijaya.

Perjalanan dari Sumatera sampai ke Makkah pada abad itu, dengan mempergunakan kapal laut dan transit dulu di Tanjung Comorin, India, konon memakan waktu dua setengah sampai hampir tiga tahun. Jika tahun 625 dikurangi 2, 5 tahun, maka yang didapat adalah tahun 622 Masehi lebih enam bulan. Untuk melengkapi semua syarat mendirikan sebuah perkampungan Islam seperti yang telah disinggung di atas, setidaknya memerlukan waktu selama 5 hingga 10 tahun.

Jika ini yang terjadi, maka sesungguhnya para pedagang Arab yang mula-mula membawa Islam masuk ke Nusantara adalah orang-orang Arab Islam generasi pertama para shahabat Rasulullah, segenerasi dengan Ali bin Abi Thalib r. A..

Kenyataan inilah yang membuat sejarawan Ahmad Mansyur Suryanegara sangat yakin bahwa Islam masuk ke Nusantara pada saat Rasulullah masih hidup di Makkah dan Madinah. Bahkan Mansyur Suryanegara lebih berani lagi dengan menegaskan bahwa sebelum Muhammad diangkat menjadi Rasul, saat masih memimpin kabilah dagang kepunyaan Khadijah ke Syam dan dikenal sebagai seorang pemuda Arab yang berasal dari keluarga bangsawan Quraisy yang jujur, rendah hati, amanah, kuat, dan cerdas, di sinilah ia bertemu dengan para pedagang dari Nusantara yang juga telah menjangkau negeri Syam untuk berniaga.

“Sebab itu, ketika Muhammad diangkat menjadi Rasul dan mendakwahkan Islam, maka para pedagang di Nusantara sudah mengenal beliau dengan baik dan dengan cepat dan tangan terbuka menerima dakwah beliau itu, ” ujar Mansyur yakin.

Dalam literatur kuno asal Tiongkok tersebut, orang-orang Arab disebut sebagai orang-orang Ta Shih, sedang Amirul Mukminin disebut sebagai Tan mi mo ni’. Disebutkan bahwa duta Tan mi mo ni’, utusan Khalifah, telah hadir di Nusantara pada tahun 651 Masehi atau 31 Hijriah dan menceritakan bahwa mereka telah mendirikan Daulah Islamiyah dengan telah tiga kali berganti kepemimpinan. Dengan demikian, duta Muslim itu datang ke Nusantara di perkampungan Islam di pesisir pantai Sumatera pada saat kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan (644-656 M). Hanya berselang duapuluh tahun setelah Rasulullah SAW wafat (632 M).

Catatan-catatan kuno itu juga memaparkan bahwa para peziarah Budha dari Cina sering menumpang kapal-kapal ekspedisi milik orang-orang Arab sejak menjelang abad ke-7 Masehi untuk mengunjungi India dengan singgah di Malaka yang menjadi wilayah kerajaan Budha Sriwijaya.

Gujarat Sekadar Tempat Singgah

Jelas, Islam di Nusantara termasuk generasi Islam pertama. Inilah yang oleh banyak sejarawan dikenal sebagai Teori Makkah. Jadi Islam di Nusantara ini sebenarnya bukan berasal dari para pedagang India (Gujarat) atau yang dikenal sebagai Teori Gujarat yang berasal dari Snouck Hurgronje, karena para pedagang yang datang dari India, mereka ini sebenarnya berasal dari Jazirah Arab, lalu dalam perjalanan melayari lautan menuju Sumatera (Kutaraja atau Banda Aceh sekarang ini) mereka singgah dulu di India yang daratannya merupakan sebuah tanjung besar (Tanjung Comorin) yang menjorok ke tengah Samudera Hindia dan nyaris tepat berada di tengah antara Jazirah Arab dengan Sumatera.

Bukalah atlas Asia Selatan, kita akan bisa memahami mengapa para pedagang dari Jazirah Arab menjadikan India sebagai tempat transit yang sangat strategis sebelum meneruskan perjalanan ke Sumatera maupun yang meneruskan ekspedisi ke Kanton di Cina. Setelah singgah di India beberapa lama, pedagang Arab ini terus berlayar ke Banda Aceh, Barus, terus menyusuri pesisir Barat Sumatera, atau juga ada yang ke Malaka dan terus ke berbagai pusat-pusat perdagangan di daerah ini hingga pusat Kerajaan Budha Sriwijaya di selatan Sumatera (sekitar Palembang), lalu mereka ada pula yang melanjutkan ekspedisi ke Cina atau Jawa.

Disebabkan letaknya yang sangat strategis, selain Barus, Banda Aceh ini telah dikenal sejak zaman dahulu. Rute pelayaran perniagaan dari Makkah dan India menuju Malaka, pertama-tama diyakini bersinggungan dahulu dengan Banda Aceh, baru menyusuri pesisir barat Sumatera menuju Barus. Dengan demikian, bukan hal yang aneh jika Banda Aceh inilah yang pertama kali disinari cahaya Islam yang dibawa oleh para pedagang Arab. Sebab itu, Banda Aceh sampai sekarang dikenal dengan sebutan Serambi Makkah.(Rz, Tamat)
sumber : eramuslim.com

Posted in Daftar Semua Artikel, Islam | 1 Comment »

ALLAH…Salah Satu Nama Pencipta

Posted by Ayruel pada 22 Februari 2009

Assalamu alaikum wr wb

Mengenal tuhan adalah pelajaran yang seharusnya diajarkan oleh setiap orang tua kepada anaknya, karena mengenal tuhan dengan segala sifat yang menyertainya merupakan seutama-utamanya kelurusan tauhid yang harus dipahami dan diyakini oleh setiap manusia yang memilki rasa dan akal budi

Nah sekarang, jika kamu ditanya : Siapakah Tuhanmu ?. Maka, Katakanlah bahwa Tuhanku adalah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan yang menjadi sebab dari sekalian sebab dan Tuhan tempat bengantung segala sesuatu. Tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia. (Q.s Surat al Ikhlas)

Itulah Allah, Tuhan, yang tidak ada yang berhak disembah selain Dia. Dia Tuhan yang tidak pernah tidur, kekal selama-lamanya dan terus menerus mengurus hambanya. Tidak mengantuk lagi pula tidak pernah tidur. Dia yang memiliki apa-apa yang ada di bumi dan apa-apa yang berada di langit. Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Jawaban tersebut tentunya bukan hanya sekedar jawaban yang terlahir dari lisan saja, tetapi merupakan ungkapan hati yang mengandung konsekuensi taat, tunduk dan patuh atas semua perintah yang telah diperintahkan-Nya, baik itu perintah untuk meninggalkan segala sesuatu ataupun perintah untuk mengerjakannya atau secara umum dikatakan, menghentikan semua larangan-Nya dan mengerjakan semua perintah-nya tanpa sebab yang lain selain dari sebab karena Dia. Itulah keyakinan tauhid yang benar lagi lurus.

Lebih jauh, sesungguhnya Asal dari kata “ Allah “ adalah kata “ al-Ilah “ pemakaian kata al- untuk kata ilah untuk sesuatu yang tertentu. Sedangan ilah-tanpa al adalah umum

Ilah/jamaknya alihah = semua yang disembah oleh manusia baik yang benar atau yang salah

Allah= khusus untuk nama zat yang berhak disembah karena dialah pemilik dan menciptakan alam semesta ini.(Tuhan yang sesunggunya).

Nama Allah ini bukan nama satu-sutunya nama zat yang menciptakan alam semesta ini, Islam mengenal 99 nama lain

Nabi Ibrahim tidak mnyebut nama tuhan dengan Allah tetapi dengan sipat dengan pernyataannya “ aku hadapkan jiwa ragaku kepada yang menciptakan langit dan bumi dan aku bukan orang yang mempersekutukannya

Dialog nabi Musa dengan raja Fir’aun Nabi Musa tidak bicara nama, inilah dialognya.

(Q.S surat thaha ayat 49 s/d 55)

49. Berkata Fir’aun: “Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?

50. Musa berkata: “Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk

51.Berkata Fir’aun: “Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu?”

52. Musa menjawab: “Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab, Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa;

53. Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.

54. Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal

55. Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain,

50. Musa berkata: “Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk[925].

51.Berkata Fir’aun: “Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu?”

52. Musa menjawab: “Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab[926], Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa;

53. Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.

54. Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal

55. Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain,

Orang-orang kafir menamakan tuhan-tuhan mereka dengan Alihah karena menurut keyakinan mereka berhala-berhala dan patung-patung itu adalah tuhan-tuhan mereka dan tuhan-tuhan itu berhak untuk disembah,. Ibnu Atsir menyatakan bahwa nama Ilah diambil dari kata Alihah. Jadi kata Ilah berarti sesuatu yang dianggap tuhan atau yang dipertuhankan

Pemakaian kata Allah sebagai nama bagi Tuhan SWT Yang Maha Esa dalam kosep pemahaman hukum islam bukan pemberian makhluk yang menyembahNya, tetapi merupakan sebutan sendiri oleh Tuhan tentang diriNya, Tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang berhak memberikan nama untuk Tuhan SWT. Allah telah memperkenalkan diriNya sendiri dengan nama yang dipilihNya sendiri melalui ayat-ayat tauhid yang dimuat dalam isi kandungan Al-Quran dan Hadist Rasulullah Muhammad SAW yang dapat dilihat pada kajian-kajian berikutnya.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dan berapa pendapat-pendapat lain yang terkenal dapat disimpulkan bahwa kata Allah yang dipakai sebagai nama oleh Tuhan yang berhak disembah, yaitu Tuhan yang menciptakan alam semesta ini.

Sedangkan ilah/jamaknya alihah adalah nama umum untuk sembahan yang disembah oleh manusia.

Dalam Kajian ini dinyatakan bahwa sembahan-sembahan itu tidak benar dan sesat, kecuali sembahan-sebahan itu adalah Allah yang merupakan Tuhan Yang Maha Esa, tuhan yang telah menciptakan semua makhluk dan tuhan bagi semua makhluk yang gaib ataupun yang nyata, sebagaimana yang telah dimaklumi oleh bangsa Arab dalam pengucapan mereka dan dalam Al-Quran yang diturunkan dalam bahasa arab yang mudah dimengerti dan difahami semua manusia yang mau mempelajarinya.

Jadi setelah kita melakukan kajian dalam konsep yang lain, teranglah bagi kita bahwa ternyata Allah adalah nama zat yang khusus untuk zat yang menciptakan alam semesta ini atau Tuhan yang sesungguhnya. Yahudi menyebutnya dengan Eloh , mungkin umat lain menyebutnya dengan istilah yang berbeda.

Ilah/alihah= Nama umum untuk semua yang jadi sembahan manusia

64. Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” Q.S Ali Imran ayat 64)
Allah adalah hanya salah satu dari nama-nama yang agung yang dipakai oleh Allah SWT untuk memperkenalkan diri-Nya sendiri kepada hamba-Nya.
Wassalam …sumber : H.Bustamam Ismail

Posted in Daftar Semua Artikel, Islam | 10 Comments »

Dalil Bumi Itu Bulat

Posted by Ayruel pada 21 Februari 2009

Assalamu alaikum wr wb

Faathir 39

faathir39

Makna Kholaa’ifa = Kholfah2 atau wakil2 atau ganti2 atau saling membelakangi.

di barat dan timur..
di utara dan selatan

Manusia sangat jelas saling membelakangi… antar benua barat dan timur
bukan manusia aja pastinya…kembangkanlah….

Tambahan dari Itmam Aulia : Albaqarah 164

albaqarah-164

Makna Ikhtilaaf : perbedaan ..(berbeda pada tempat lainnya ,di saat itu juga)…

only 4 muslim this artikel,non muslim susah ngertinya..soalnya

albaqoroh-2

Wassalam..

Posted in Daftar Semua Artikel, Islam, Tafsir | 13 Comments »

Kedok Zionisme-Yahudi

Posted by Ayruel pada 16 Februari 2009

Untuk mengegolkan cita-citanya mendirikan Negara Israel Raya di negeri Palestina, Zionis-Yahudi membentuk berbagai “kedok”. Kedok-kedok tersebut kini disebar ke seluruh penjuru dunia, la menjadi sarana efektif menunjang cita-cita Zionis-Yahudi. Di bawah ini sejumlah “kedok” tersebut.

Massonary (Freemasonry).

la adalah sebuah gerakan bawah tanah yang dibentuk Zio­nisme-Yahudi. Gerakan ini sulit terlacak karena memiliki kontrol organisasi yang rapi dan bergerak secara rahasia. Tujuan akhirnya, mengupayakan Yahudi untuk menguasai dunia.
Media massa menjadi alat propaganda mereka. Melalui media, mereka menyebarkan berita-berita bohong, sampai opini masyarakat menganggap itu sebagai berita benar. Ini bagian gerakan mereka un­tuk menghapus jejak destruktifnya.
Menyebarkan perpecahan di dalam tubuh suatu negara adalah program utama mere­ka. Awalnya, mereka menghidupkan semangat minoritas agar menjadi golongan yang mempunyai kekuatan nyata. Target akhirnya adalah menyebarkan huru-hara, teror dan kerusuhan di sebuah negara.
Agar tujuannya tercapai, mereka tak segan-segan memakai segala cara. Mereka menggunakan seks dan uang sebagai pelicin bagi orang-orang yang mempunyai kedudukan agar mau mendukung dan mengabdi pada kepentingan freemasonry.
Pemuda dan pemudi non-Yahudi menjadi sasaran untuk ditenggelamkan ke lembah kenistaan. Lantaran itu juga, me­reka menyediakan berbagai sarana penunjang penghancur umat, seperti film, narkoba, ganja, kemewahan dan beragam kemaksiatan lainnya.

Theosofi.
Penganjur utama ajaran Theosofi adalah Dr Annie Bessant, Yahudi kelahiran Inggris yang diutus Freemasonry yang berpusat di London untuk memimpin markas Theosofi di Adyar, India. Propagandis utama Theosofi di Indonesia adalah Dr Leadbater dan Hel­ena Blavatsky, Yahudi Rusia yang beroperasi di New York.
Kesejajaran adalah prinsip utama gerakan Theosofi. Di berbagai kesempatan, para pengusung Theosofi kerap mengatakan bahwa semua agama adalah sama. Tidak ada satu agama pun yang lebih baik dari agama lainnya ka­rena semua agama mengajarkan cinta pada sesama.
Dalam beragama, mereka sangat mengagungkan akal pikiran (rasionalitas). Mereka berpendapat, hanya dengan beragama secara rasional, manusia akan bisa mencapai kemajuan batin. Paham The­osofi juga berpendapat bahwa beragama itu hanya satu dimensi, yakni hablum minan-nas saja.
Jika diteliti secara cermat, dasar pemikiran kalangan Theosofi ini mirip dengan pemahaman kalangan liberal yang ada di Indonesia. Seperti diketahui, para pengusung paham liberal yang ada di In­donesia juga sering melontarkan pendapat serupa.

Rastafaria
Rastafaria berkembang sebagai kepercayaan Judeo-Christian mistis dengan visi Afrika, khususnya Ethiofia se­bagai Zionis sejati. Mariyuana atau tanaman ganja mempunyai posisi penting di mata mereka. Mereka percaya mariyuana adalah tanaman suci yang bisa membuat para pemakainya memahami dirinya dengan lebih mendalam.
Mereka mempunyai visi tentang kiamat. Mereka menganggap Barat sebagai kerajaan Babylon modern, korup dan pembunuh. Oleh karena itu mereka menganggap Babylon harus tumbang. Lantaran keyakinan itu, mereka tidak akan memotong rambut sampai Babylon tumbang, sehingga tampak menyeramkan dan menamakannya dreadlocks.

lluminati
lluminati bagian dari pro­gram Zionisme, ia adalah sebuah gerakan rahasia yang menyokong misi Zionisme-Kristen di seluruh dunia. Tujuan akhir gerakan ini adalah membentuk suatu pemerintahan dunia yang kebijakannya dikendalikan oleh lobi kelompok Zionis.
IMF masuk dalam bagian pergerakan lluminati dan free­masonry. Di Swiss ada gedung besar milik IMF yang terbagi dalam tiga bangunan. Pertama, Headquarter of United Nation (UN). Kedua, Headquarter of World Bank dan ketiga, Head­quarter of Freemasonry.
Untuk meyokong kepentingan Zionis-Kristen, mereka menghalalkan segala cara. Mereka berusaha mengontrol kebijakan luar negeri dan dalam negeri suatu negara dengan cara masuk ke dalam suatu komunitas atau negara tersebut dan mempengaruhi kebijakannya.

Rotary Club
Rotary adalah sebuah organisasi mantel freemasonry yang sepenuhnya dikendalikan Zionisme-Yahudi internasional. Pemikiran Rotary Club tak sama seperti pemahaman orang biasa. Mereka mencekoki anggotanya agar mengikuti agama yang diakui atas dasar persamaan sesuai urutan abjad, seperti Budha, Islam, Yahudi, Masehi dan seterusnya. Dalam urutan terakhir adalah Taoisme, sebuah keyakinan orang-orang Tionghoa yang muncul pada abad ke-6 SM.
Keanggotaan Rotary Club tidak sembarangan. Anggo­tanya adalah kalangan pengusaha. Keberadaan para pengusaha itu, disadari atau tidak, untuk menunjang misi Zionisme: Mendirikan negara Israel di negeri Palestina. Selain sarana pengumpulan dana, organisasi ini dapat pula berfungsi sebagai wahana kontak bisnis (clearing house).

Lions Club
Lions Club adalah orga­nisasi yang bergerak di bidang sosial dan berafiliasi kepada gerakan freemasonry. Mereka menyerukan slogan kebebasan, persamaan dan persaudaraan dengan menjauhkan dan melonggarkan ikatan-ikatan akidah.
Dalam pidato-pidatonya, mereka menitikberatkan pada penonjolan kedudukan Israel, di samping menanamkan pikiran-pikiran Zionis dalam otak para anggotanya.
Islam menurut mereka, secara lahir sama saja dengan agama lain, baik agama samawi ataupun lainnya. Maksud sebenarnya mereka melakukan tipu daya. Tipu daya yang mereka lakukan terhadap Is­lam iebih spesifik daripada tipu daya terhadap agama lain.”

(Rival Hutapea, Dari berbagai sumber, Sabili 15 Juni 2005)

Posted in Daftar Semua Artikel, Islam | 1 Comment »

Ada misi Zionis di Indonesia

Posted by Ayruel pada 16 Februari 2009

oleh : Drs Djoko Susilo, MA Pengamat Zionisme

GERAKAN ZiONIS tak akan pernah padam. Dari dulu, umat Islam terus dirusak oleh program-program yang diusung kelompok Yahudi ini. Mereka bergerak lewat berbagai cara. Termasuk lewat invasi pemikiran dengan mengusung ide-ide sekulerisasi-liberal, dan menguasai sektor bisnis dan perekonomian. Gerakan ini semakin berani dan terang-terangan, namun kesadaran umat dan tokoh-tokoh Islam akan bahaya Zionisme di Indonesia masih rendah. Bagaimana kekuatan dan pola gerakan Zionisme di dunia, khususnya di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim? Berikut pandangan Djoko Susilo, anggota Komisi I DPR Rl yang juga pengamat Zio­nisme, dalam sebuah diskusi di SABILI, yang kemudian dilanjutkan wawancara Artawijaya dan Mescudya AM di gedung DPR-RI, Jumat (27/05).

Bagaimana Anda melihat peta gerakan Zionisme di Indonesia ?
Sebagai suatu organisasi resmi, zionisme di Indonesia tidak ada dan itu harus kita akui. Saya lebih khawatir kepada gerakan yang bentuknya Ghazwul Fikri (invasi pe­mikiran, red). Berbeda dengan di AS yang memiliki banyak sekali cabang Zionisme. Ada American Jewish Lobby, World Zionis Congres. Walaupun di Indonesia formalnya tidak ada, tapi misinya ada. Saya baru pulang dari New York, Chicago dan beberapa wilayah lainnya. Saya mereview banyak tempat di AS, dan ternyata gerakan Zionisme bukannya kendor, tapi ternyata kekuatan lobi Yahudi semakin menjadi-jadi, terutama sekali di bawah koalisi Kristen Fundamentals AS, yang notabene di bawah kendali Bush. Kita lihat misalnya, di majalah Business Week edisi terbaru (pertengahan Mei, red) kemarin yang laporan utamanya tentang Evangelical America. Di situ dijelaskan soal funding dan dukungan bagi gerakan mereka. Kemudian ketika saya di sana, banyak sekali kaitannya tentang fundamental Kristen dengan lobi-lobi Yahudi. Jadi, ini menggambarkan bagaimana kekuatan politik kelompok ini (Evangelis, red) dan kaitannya dengan kelompok-kelompok Zionis, sangat kuat. Saya khawatir dalam proses yang panjang di Indonesia ini, akan ada semacam cuci otak.
Mengapa kalangan Evangelis (Penginjil) begitu kuat menjalin kerja sama dengan Zionis ?
Kalau kita lihat kenapa George Bush yang Evangelis ini mempunyai hubungan dengan zionisme, karena mereka percaya bahwa hadirnya Yesus Kristus itu, hanya dimungkinkan kalau orang-orang Israel berkumpul di Palestina. Karena itu, mereka berkepentingan mengembalikan orang Yahudi ke Palestina untuk memancing datangnya kebangkitan Yesus. Karena itu, bermuaralah kepentingan kelompok Evangelis dan kelompok Yahudi Zionis dengan segala implikasinya. Sehingga, kemudian implikasinya ke kita yang terjadi seperti dewasa ini, maka kita bisa melihatnya sebagai suatu skenario mereka. Zionis itu, banyak macamnya, ada Ortodok Zionis, ada Sosialis Zionis. Sejak Kongres di Bassel tahun 1896 sampai sekarang, taktik mereka tidak pernah bergeser. Mereka selalu bergerak dan memengaruhi kalangan elit penguasa, center of power.

Di Indonesia wujud resmi gerakan Zionisme sulit dilacak?
Memang sulit dilacak. Literaturnya juga jarang. Di Surabaya memang ada komunitas kecil Yahudi, dan mereka memiliki sinagog yang hingga kini masih ada. Ada buku Tarekat Ma­son, ini sejarah Freemasonry di Indonesia. Anda sekarang tidak akan dapat buku ini di Indone­sia. Saya dapatkan buku ini pada pameran buku tahun lalu. Buku ini cuma dicetak 5000 eksemplar dan kemudian diborong oleh orang-orang tertentu, yang akhirnya tidak beredar di Indonesia. Pada waktu saya beli, mungkin buku ini hanya tinggal 10 biji. Di sini diungkap, kenapa cuma sampai tahun 1962 upaya gerakan Free­masonry di sini. Karena ketika tahun ini, Presiden Soekarno melarang beredarnya Freemasonry di Indonesia. Mereka masuk pada tahun 1764. Dan pada tahun 1962 segala hal yang berhubungan dengan ini, dilarang. Freemasonry memang berkaitan dengan Zionisme. Seka­rang, memang Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, tapi diam-diam menjalin hubungan Pariwisata. Buktinya iklan-iklan paket ibadah umrah, menyelenggarakan perjalanan wisata ke Masjidil Aqsha. Padahal, uang yang masuk dari perjalanan wisata itu jatuh ke tangan Yahudi. Anda tahu, sekarang segala industri, termasuk pariwisata dikuasai oleh mereka. Saya ingin sampaikan di sini, bahwa memang usaha-usaha untuk menembus Indonesia itu ada. Mereka diam-diam ikut masuk ke negara kita lewat berbagai cara, terutama lewat berbagai pemikiran.

Ghazwul Fikri terkait skenario mereka ?
Saya katakan bahwa melihat Zionisme secara organisasi resmi, maka sulit dilacak di Indonesia. Tapi, ada elemen-elemennya yang secara tidak langsung mendukung itu. Bahkan sekarang ini, ada usaha untuk mengamandemen UU No. 1 tahun 1974 (tentang perkawinan, red) yang sekarang sudah masuk ke DPR. Misalnya, ada teman-teman yang ingin mengkriminalkan tentang bolehnya poligami. Saya kira ada kaitannya dengan itu. Saya melihat bahwa pertarungan ide terjadi bukan hanya sekarang. Misalnya sekarang ada Ulil Abshar dan kawan-kawan, sebenarnya itu dari dulu juga sudah ada. Dan ternyata yang kita pelajari dari buku Freemasonry, yang berbahaya itu adalah dari segi pemikiran dan pendidikan.

Seberapa kuat gerakan Zionis di belakang liberalisasi pemikiran ?
Kalau Anda lihat, suksesnya Kemal Attaturk karena terjadinya proses sekulerisasi yang dahsyat di sana. Di negara-negara Timur Tengah elitnya juga banyak yang sekuler. Jadi memang pintunya lewat sekulerisasi. Di Indo­nesia, orang sudah tidak menganggap sekulerisasi sebagai hal yang dahsyat. Padahal sekulerisasi di sini, sudah sangat mengkhawatirkan dibanding sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu. Buku-buku Bernard Lewis ada­lah buku yang sebenarnya pro terhadap Zionis.
Buku tentang The Crisis of Islam, itu parah. Anaknya, Michael Lewis, adalah kepala unit rahasia AIPAC, sebuah organisasi lobi Yahudi di Amerika yang sangat berpengaruh. Jadi, kalau Anda belajar pada orang Yahudi, ya berpikir kayak Yahudi juga.

Selain lewat gerakan pemikiran?
Mereka menguasai media : televisi, koran, radio dan sebagainya. Kalau dulu tidak ada media, mereka menguasai para intelektual. Bahkan pada zaman Nabi saw banyak penyair-penyair Yahudi yang hebat. Sekarang ini yang terkait dengan penguasaan publik adalah wartawan, produksi film dan radio. Saya memiliki catatan kronologis bagaimana mereka mendirikan Hollywood. Sekarang bisa dibilang, 70 persen industri film itu dari Holly­wood. 10 persen dari Hongkong, 10 persen dari India, dan sisanya dari negara-negara lain. Sebagai contoh, saat tayangan dangdut Digoda di Trans TV beberapa waktu lalu, ada lagu Havanadila, lagu perjuangan rakyat Israel yang didendangkan. Mungkin produsernya tidak tahu, tapi saya tahu karena punya kasetnya. Setelah saya bilang ke salah seorang direksinya, mereka pucat karena tidak tahu.

Apakah ada Zionis di beiakang JIL ?
(Djoko Susilo diam sejenak, red). Saya jawab jujur, saya belum yakin kalau teman-teman di JIL adalah bagian dari Zionis. Tapi kalau westernisasi, iya. Tidak sama Zionisme dengan westernisasi. JIL, mungkin termasuk think tank untuk mempropagandakan Islam yang lain versi Barat, itu iya. Untuk kepentingan pemerintah Amerika, ada. Kenyataannya adalah mereka banyak mendapat dukungan dari lembaga-lembaga Amerika.

Seberapa kuat lobi politik Zionis di Indonesia ?
Harus kita akui, suka atau tidak suka, elit politik di Indonesia pada dasamya sekuler. Ini sebenarnya hasil penjajahan Belanda. Bebe­rapa kalangan juga sudah westernized atau American Minded. Saya kira wajar kalau lobi Yahudi kuat. Sekuler ini dalam artian pemikiran dan politik.

Zionis juga merambah ke sektor perekonomian dan bisnis di Indonesia?
Mengenai lambang PT Indosat, orang-orang kan mempunyai persepsi dan sensitivitas yang berbeda. Ada yang bilang, itu hanya formalitas dan apa arti sebuah lambang. Percuma kalau lambangnya diganti, tapi isinya orang-orang Zionis. Mereka memang merambah ke sektor itu, terutama dunia entertainment.

Kepedulian umat Islam terhadap isu Zionisms masih rendah?
Kita sendiri menyayangkan kesadaran dan kewaspadaan umat dan tokoh Islam masih rendah terhadap soal ini. Saya kira, kita harus mencermati soal ini. Kalau anggota DPR yang 550 orang disurvei, saya tidak yakin kalau misalnya 50 persen mendukung Palestina. Ini belum tentu. Politisi kita juga masih pragmatis. Untuk apa bela Palestina, wong tidak ada yang coblos saya, saya tidak dapat apa-apa. Yang meneliti soal ini, juga masih jarang. Orang tahu penjajahan di Palestina, tapi tidak paham substansinya apa.

Mereka semakin bersatu, sedang kita terus terpecah-pecah ?
Saya melihat umat Islam tidak mempunyai agenda yang jelas. Lebih mementingkan kelompok masing-masing. Antara PKS dengan PAN masih jalan masing-masing. Apalagi dengan PPP, PBB dan PKB, lebih jauh lagi.

Kristen Fundamentalis dan Zionis bekerjasama merusak Islam?
Anda mungkin sempat nonton film The King­dom of Heaven, suatu hal yang sangat jarang mereka buat, yang menggambarkan bagaimana umat Islam itu dipotretkan secara positif. Dan ternyata di AS film itu diprotes, karena hal ini dianggap bisa mengembangkan Usamah bin Ladin. Potret ini memang bertentangan dengan stereotip yang sudah dikembangkan kelompok Kristen fundamentalis di sana dan kelompok Yahudi ekstrem atau Zionis. Mereka terus membuat citra yang sangat negatif tentang Islam.

Sejauhmana citra negatif tentang Islam yang dibentuk oleh mereka yang dapat mempengaruhi opini masyarakat dunia?
Saya sempat berdebat dengan supir Taksi perempuan di Las Vegas soal citra Islam. Dari perdebatan Itu, terlihat bagaimana sampai or­ang di sana sudah terkontaminasi dengan ideologi neo-konservatif yang mengatakan bahwa Islam itu teroris, Islam itu pembunuh, yang diperkuat dengan imej televisi, film dan sebagainya. Ketika saya di sana pada tahun 1990-an, televisi cukup liberal dan cukup fair. Sekarang tambah gawat lagi. Misalnya, CNN yang sejak dulu, Anda saja sudah kecewa dengan pemberitaannya, sekarang ada yang lebih gawat lagi dari CNN, namanya Fox News Channel yang menilai Islam sangat negatif. Di belakang itu (Fox News, red) ada Rupert Murdoch yang juga punya Fox Century, audio film terbesar ini membawa nilai-nilai konservatif. Nilai-nilai konservatif di AS sama dengan Evangelis tadi, dan juga konsen untuk Yahudi. Lagi, ketemunya Yahudi dengan Kristen Fundamentalis hanya untuk memancing kebangkitan Yesus.

Soal UU Penyiaran?
Waktu saya merumuskan UU Penyiaran, saya kontak teman-teman di Muhammadiyah. Tidak ada satupun delegasi Muhammadiyah yang mendukung kita. Demikian juga MUI, tenang-tenang saja. Ini menurut saya mesti kita perhatikan. Saya termasuk yang mengatakan bahwa radio dan televisi asing tidak boleh menumpang dengan jalur frekuensi Indo­nesia, itu bukan tidak disengaja bahwa sekarang VOA menambah jumlah pegawai, menambah jumlah stasiun. Bahkan mungkin sekarang ini jumlah pegawai di VOA sudah hampir 40-50 orang. Wajah-wajah yang semula kita kenal di RCTI, sebentar lagi juga akan muncul di sana. Pokoknya wajah-wajah yang kita kenal saat ini di TV Indonesia, sebentar lagi akan mun­cul sebagai wajah VOA. Mana dari kalangan umat Islam yang mempunyai kepedulian terhadap Radio Republik Indonesia, dimana pekan depan kita akan memutuskan direksi RRI yang akan menentukan RRI selama lima tahun ke depan. Ada Koran yang mengaku Koran Islam tapi, tidak jelas, masih koran Is­lam atau bukan.

Mereka menguasai media masa dunia ?
Di Jakarta Post kemarin ada artikel yang berjudul “RI Has Interests in Opening Ties With Israer. Penulisnya orang Israel. Artikel itu jelas, menurut saya, sengaja untuk memengaruhi kalangan politik elit dan para diplomat di Indo­nesia. Saya melihat ada upaya kuat untuk menjalin hubungan diplomatik. Artinya, argumentasi yang saya baca di situ adalah bahwa negara-negara timur seperti Maroko, Tunis, Yordan, Mesir dan lain-lain saja sudah membina hubungan diplomatik dengan Israel. Lalu kenapa Indonesia tidak? Apa kepentingan Indonesia sehingga tidak mau membina hubu­ngan dengan Israel?

Membuka hubungan diplomasi gagal, tapi mereka tetap giat mempengaruhi Indonesia ?
Indonesia termasuk sasaran penting untuk digarap. Saya ingatkan, pada tahun 1990-an, ketika saya di AS, kru Voice of America (VOA) kira-kira hanya mungkin 10 atau 11 orang saja. Bahkan VOA Indonesia Section pernah dipertimbangkan mau ditutup. Sekarang Anda tahu, bulan ini Norman G (Direktur VOA-red) membuka stasiun atau cabang di Indonesia dan diekspos dengan iklan tiap hari di beberapa media cetak dan televisi. Jadi bukannya diperkecil malah diperbesar. Mereka, bahkan bisa siaran televisi langsung berkerjasama dengan Metro-TV (dan stasiun televisi lainnya, red).

Target itu berhasil ?
Saya pas kebetulan di Amerika, beli majalah US News and World Resport. Majalah itu satu majalah mingguan selain Newsweek dan TIME yang dikuasai taipan Yahudi konservatif, Mortimer B. Zuckemnan. Di situ disebutkan propaganda di negara-negara Islam, dan ternyata Indonesia salah satu yang paling berhasil. Buktinya adalah tsunami di Aceh kemarin cukup berhasil untuk memoles citra AS sebagai penolong. Menurut survei, kalau sebelum tsu­nami orang yang anti AS di Indonesia, baik yang Muslim maupun non-Muslim, mencapai tingkat hampir 80 persen, sekarang turun di bawah 50 persen, dan tentu tingkat kritikal itu sangat tajam. Oleh karena itu, USAID (lembaga donor AS, red) cukup gencar masuk ke Indonesia.

Mengapa kita harus ekstra waspada terhadap gerakan Zionisme ?
Sebenarnya kalau mereka baik-baik saja, maka tidak akan ada permusuhan. Seperti kisah Nabi Muhammad pada Bani Qainuqa dan Bani Nadhir. Orang Yahudi itu ditindak karena melakukan pengkhianatan dan itu membahayakan masyarakat Islam. Di sini, kita catat bahwa seperti ditunjukkan dalam film Kingdom of Heaven, bahwa umat Islam itu sangat toleran. Bahkan ketika saya membaca buku Develop­ment and Freedom, juga membahas tentang toleransi. Orang Yahudi dan orang Kristen aman saat di Andalusia, waktu Islam berkuasa. Tapi kemudian ketika Katolik berkuasa, orang Kristen yang bukan Katolik juga dikejar-kejar. Demikian juga orang Yahudi dan orang Islam. Kenapa orang sekarang ini begitu mudah mengangggap umat Islam tidak toleran, apa dasamya dan akarnya?

Mereka memutarbalikkan fakta sejarah ?

Sepanjang sejarah, penguasa-penguasa Muslim tidak pernah memaksa umat-umat agama lain untuk memeluk Islam. Tapi, coba bandingkan, semua bekas jajahan Spanyol dan Portugis, pasti jadi Katolik dengan kebrutalannya. Tapi tidak dengan bekas kesultanan Turki, seperti Bulgaria dan Yunani dengan Ortodoks Kristen. Yang masuk Islam itu sukarela karena Islam tidak memaksa. Tidak ada riwayatnya, penguasa Muslim melakukan pemaksaan.
(Sabili, 15 Juni 2005)

Posted in Daftar Semua Artikel, Islam, Nasional | Leave a Comment »

Propaganda Yahudi Melalui Media

Posted by Ayruel pada 16 Februari 2009

Oleh: Aspiannor Masrie, Dosen Studi llmu Hubungan Internasional Unhas

Pada berbagai media Amerika, kita akan sangat mudah menemukan gambaran seorang Arab berpakaian tradisional yang dilengkapi senjata AK-47 di tangannya, bertuliskan “terorisme”. Tapi, kita tidak akan menemukan stereotipe itu dilontarkan terhadap orang Yahudi. Walau hampir setiap hari kita membaca dan menyaksikan tentang pembantaian sadis terhadap rakyat Palestine yang dilakukan oleh para serdadu Israel. Seorang kartunis terkenal Amerika, Robert Englehard, dari Journal Herald, mengatakan, “Saya dapat menggambarkan seorang Arab sebagai pembunuh, pembohong dan pencuri—tidak seorangpun keberatan—tapi saya tidak dapat menggunakan stereotipe tersebut, terhadap orang Yahudi.”
Dalam teori komunikasi, terdapat istilah yang sangat populer, “Siapa yang menguasai informasi, dialah yang akan menguasai dunia.” Sumber kekuatan baru bagi masyarakat sekarang, bukan pada uang dari segelintir orang, melainkan informasi di tangan banyak orang. Dengan penguasaan informasi, orang dapat melakukan apa saja untuk membungkam lawan.
Di samping itu, Yahudi-Amerika terilhami oleh Ideologi Zionis, yang tercantum dalam Protokol Zionisme XII, “Pers adalah kekuatan yang amat berpengaruh…. Kita harus merebut, tanpa kecuali. Jika kita buka lebar-lebar kesempatan media massa untuk menyuarakan, maksudnya tanpa pengawasan ketat dari kita, maka tak ada gunanya sedikit pun strategi yang telah kita sepakati bersama,” (Romli, 2000). Menyadari hal tersebut, Yahudi-Amerika dengan segala kemampuan yang dimilikinya telah berhasil menguasai hampir seluruh media cetak dan media elektronik terkemuka yang ada di Amerika. Sebut saja surat kabar The New York Times, milik Adolph S. Ochs; The New York Post dan Daily telegraph yang dimiliki Peter Kalikow; The Village Voice, milik Leonard Stem; The Washington Post dan Sun Times, milik William Hersett yang beristrikan seorang Yahudi, Mariso Devis. Pada majalah, kita mengenal Times, Newsweek dan US News and World Report yang terhimpun dalam Warner Copperation, dimiliki oleh Steven J Boss. Mereka semua keturunan Yahudi yang mempunyai modal besar di bidang media.
Di media elektronik, stasiun TV ABC, dimiliki Leonard Gondelson; CBS, milik Laurene Tisch dan NBC, milik Robert Samoff, serta stasiun TV CNN, yang mempunyai jaringan hampir di seluruh dunia dimiliki oleh seorang Yahudi pula yang bernama Ted Turner. Demikian pula dengan kantor berita Reuters yang dimiliki Paul Reuters. Dengan pengua­saan media tersebut sangat mudah bagi para Yahudi untuk memutarbalikkan fakta dalam rangka mendukung kepentingan Israel, dengan cara mengubah opini masyarakat dunia, khususnya masyarakat Amerika tentang pencitraan positif Israel dan pemburukan citra Arab.
Keberpihakan media massa Amerika dapat dilihat dari kasus wartawan Richard Broderick, pengasuh kolom Media watch. la melaporkan pengeboman yang dilakukan oleh serdadu Israel. Ledakan itu menghancurkan sayap bangunan Rumah Sakit Gazza di Beirut dan menewaskan ratusan masyarakat sipil yang tidak bersalah. Namun, ironisnya berita tersebut tidak pemah disiarkan oleh jaringan televisi ABC, CBS, dan NEC di Amerika. Demikian pula pada kasus pembantaian di kamp pengungsi di Sabra dan Shatila oleh serdadu Israel, yang telah menewaskan ribuan rakyat sipil Palestine. Namun, media Amerika tidak memberikan ruang yang cukup terhadap kasus tersebut. Malah sebaliknya, pada surat kabar Minneapolis Star and Tribun, di halaman depannya telah menampilkan foto seorang ibu Israel sedang menangisi kematian anak laki-lakinya.
Distorsi lainnya, dapat dilihat dari pemakaian istilah halus yang sering digunakan oleh media Amerika. Ketika pasukan Israel melakukan intervensi ke Lebanon Selatan, Jalur Gazza, dan wilayah Palestina lainnya, media massa Amerika menggunakan istilah incursion (serangan) bukan invasion (serbuan). Hal ini jelas sekali, adanya usaha pemutarbalikan fakta yang dilakukan me­dia Amerika.
Selain menggunakan media yang pro terhadap Israel, para Yahudi-Amerika melalui Lobi Yahudi (AIPAC), mela­kukan intimidasi terhadap media dan para wartawan yang berseberangan dengan kepentingan Israel. Kasus wartawan Horold R Piety, misalnya. Dengan menyembunyikan identitasnya Piety menulis tentang “Zionisme and Pers America” di Middle East International, Dalam tulisannya, ia mengecam “ketidak-tepatan, distorsi—dan mungkin terjelek dalam sejarah media Amerika—dimana telah dilenyapkannya berita-berita penting dan latar belakang konflik Arab-Israel oleh media Amerika.” Namun, ketika ia menulis tentang ulang tahun pembunuhan massal yang dilakukan oleh teroris Yahudi di bawah pimpinan Manachem Begin, yang telah mene­waskan lebih dari 200 rakyat Palestina, ia diintimidasi dan tidak akan bisa dipromosikan menjadi editor. Akhirnya Piety memilih mundur. Strategi lain yang digunakan para pelobi Yahudi adalah dengan memasukkan ke dalam daftar hitam (black List), terhadap mereka yang tak sejalan dengan kepentingan Israel. Yang termasuk dalam Black List AIPAC—American Israel Public Affairs Committee (Komisi Masalah-Masalah Umum Amerika-lsrael), seperti: Chomsky, Walid Woody Alen, Anthony Lewis, dan Paner Jennings. Mereka ini dianggap telah lantang menyuarakan masalah Timur Tengah dan merugikan kepentingan Israel. Untuk itu para pelobi Yahudi mela­kukan kampanye meng-counter pendapat dan berita miring yang ditujukan pada Israel. Tujuannya untuk menjelaskan pada masyarakat dunia, khususnya masyarakat Amerika, bahwa Bangsa Israel merupakan bangsa ramah, santun, demokratis dan bukan kaum militeralis yang haus darah.
Ironis, sebuah negara yang menyatakan paling demokratis dengan menjunjung tinggi nilai budaya demokrasi serta memberikan kebebasan dalam bersuara, namun dalam praktiknya telah berlaku diskriminatif terhadap pemberitaan, dengan cara membungkam berita sebenamya. Ketika orang berbicara jujur tentang Timur Tengah, mereka harus berhadapan dengan tekanan keras dari para pe­lobi Yahudi yang siap menghancurkan apa saja yang mereka miliki.

(Sabili, 15 Juni 2005)

Posted in Daftar Semua Artikel, Islam | Leave a Comment »

Taktik Zionisme menghacurkan ekonomi Asia

Posted by Ayruel pada 16 Februari 2009

ASIA (Suaramedia) Usai pertemuan di Pulau Dajjal tahun 1987, konspirasi globalis merancang tahap demi tahap agar Asia Tenggara bisa dijadikan laboratorium ‘bail-out game’ tersebut. Tahap-tahap ini bisa kita lihat dalam kejadian nyata yang kemudian benar-benar terjadi.

Pada tahun 1996, John Naisbitt menerbitkan buku Megatrends Asia: The Eight Asian Megatrends That Are Changing The World yang mencanangkan keajaiban Asia (The Miracle of Asia) sebagai pemilik Milenium Ketiga.

Perekonomian dunia akan tumbuh dengan pesat di Asia, demikian Naisbitt. Buku ini dicetak besar-besaran dengan promosi yang dahsyat. Media massa dunia yang dikuasai Yahudi berlomba-lomba memuat rilis buku ini. Naisbitt bagaikan selebritas dunia baru yang diundang ke berbagai negeri Asia untuk memaparkan ramalannya. Buku Naisbitt oleh banyak tokoh Asia diyakini kebenarannya tanpa reserve. Dada para pemimpin Asia menjadi sesak sarat kebanggaan. Megalomania berujung pada lupa daratan. “Inilah saatnya kami memimpin dunia,” demikian pikir mereka.

Masyarakat satu pun tidak ada yang berpikir bahwa Naisbitt—demikian pula Huntington dan intelektual lainnya di kemudian hari—sesungguhnya merupakan satu teamwork dari kekuatan globalis yang tertutup kabut, yang secara sistematis merencanakan The Unity of The World di bawah kekuasaan Yahudi (Novus Ordo Seclorum, seperti yang tertera di lembaran satu dollar AS). Akibat suatu kampanye terselubung yang sistematis dan sangat rapi seperti itu, yang sengaja memprovokasi para pemimpin Asia dan para pengusahanya, maka dengan begitu yakin mereka segera bersikap ekspansif, membangun negara dan perusahaannya menjadi lebih besar dari apa yang sebenarnya dibutuhkan. Lantas darimana uangnya?

Bagaikan suatu kebetulan (yang aneh), awal tahun 1990, lembaga keuangan dunia menawarkan utang dalam jumlah amat besar dengan persyaratan amat lunak. Para pemimpin dan pengusaha Asia yang sudah ‘merasa besar’ berbondong-bondong memanfaatkan tawaran yang sangat menggiurkan ini. Dengan sangat berani mereka mengambil utang dalam besaran angka yang fantastis, tanpa menyadari bahwa utang tersebut sesungguhnya berjangka pendek dan berbunga tinggi. Rasionalitas mereka telah hilang, dikubur oleh analisa seorang Naisbitt yang secara meyakinkan menulis bahwa abad 21 adalah abadnya Kebangkitan Asia.

Tepat di awal tahun 1997, menjelang peringatan satu abad Kongres Pertama Zionis Internasional yang saat itu berlangsung di Basel, Swiss, yang kemudian melahirkan Protocol of Zions (1897), konglomerat dunia berdarah Yahudi, George Soros, tiba-tiba memborong mata uang dollar AS dari seluruh pasar uang di Asia, terutama di Asia Timur dan Tenggara. Akibat disedot Soros, kawasan Asia kesulitan likuiditas dollar AS. Akibatnya, kurs dollar membubung tinggi ketingkat yang belum pernah terjadi dalam sejarah moneter dunia. Padahal, tahun 1997 ini merupakan tahun jatuh tempo pembayaran utang. Para pengusaha Asia yang telah kadung meminjam utang pada lembaga keuangan dunia harus membayar utang beserta bunganya yang tinggi saat itu juga.

Akibatnya sangat mengerikan. Seratus persen perusahaan-perusahaan pengutang di Asia Tenggara—terkecuali Singapura—dan yang paling parah di Indonesia, ambruk tanpa sempat sekarat. Jutaan karyawan di PHK. Jutaan rakyat tak berdosa jatuh ke dalam lembah kemiskinan yang tak terperikan. Harga-harga membubung teramat tinggi. Jutaan bayi tak lagi minum susu. Air susu sang ibu mengering karena tak makan, sedang susu kalengan harganya tidak terjangkau. The lost generation dipastikan  akan melanda Asia Tenggara.

Kini giliran IMF dan Bank Dunia yang naik panggung. Bagai malaikat, International Monetery Fund dengan berbagai bujuk rayu menawarkan skema penyelamatan utang. Indonesia adalah pasien IMF yang paling tunduk dan setia. Di saat itulah, sesuai dengan rencana dari pertemuan di Pulau Dajjal di tahun 1987, IMF yang didirikan oleh Yahudi ini menawarkan resep “The Bail-Out Game”. Indonesia menjadi kelinci percobaan dari satu formula yang dibuat oleh komplotan Yahudi Internasional ini. Maka sejak tahun 1997 itu pemerintah memberikan jaminan penuh (garansi) kepada para nasabah bank swasta agar tidak ragu-ragu menanamkan uangnya di berbagai bank swasta. Sebab, jika bank swasta tersebut bangkrut—oleh korupsi para direksi dan komisarisnya sekali pun—maka pemerintahlah yang berkewajiban menalangi, membayari uang para nasabahnya.

Pemerintah bukannya menolong sektor riil, namun malah menolong orang-orang kaya, para konglomerat pemilik bank, dengan menggunakan uang rakyat.

Sumber : Suara media

Posted in Daftar Semua Artikel, Ekonomi | 1 Comment »

Inaugurasi Obama, Masonic Bible, dan Obelisk Fir’aun

Posted by Ayruel pada 15 Februari 2009

Hampir seluruh media massa dunia, cetak maupun elektronik, besar maupun kecil, memberitakan acara pelantikan Barrack Obama menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-44. Change, We Believe merupakan semboyan mistis yang diteriakkan Obama ketika berkampanye. Dan dunia kini menantikan, perubahan apa yang akan dibawanya.

Namun Tahukah Anda, ada banyak hal yang luput dari sorotan media seluruh dunia seputar inaugurasi Presiden Obama. Inilah sebagian kecil di antaranya:

Masonic Bible

Ketika mengucap sumpah menjadi Presiden AS, Obama memilih Injil yang sama yang digunakan oleh pendahulunya, Presiden Abraham Lincoln, saat dilantik pada tahun 1861 dan 1865. Padahal ketika Abraham Lincoln dilantik menjadi Presiden AS, dia menggunakan Masonic Bible. Ini berarti Obama juga mengucapkan sumpahnya di bawah naungan Masonic Bible (Injil Masonik). Injil Mason merupakan sebuah Injil yang telah diberi catatan kaki di sana-sini, bahkan melebihi ayat-ayat aslinya, yang keseluruhan catatan kakinya tersebut berpandangan Zionistik. Injil jenis ini juga memuat sejumlah ilustrasi berupa fragment sejarah kaum Yahudi, tentunya yang mendukung klaim Zionis-Yahudi atas Tanah Palestina.

Obelisk Fir’aun

Saat diambil sumpahnya, Obama—seperti semua Presiden AS ketika dilantik—berdiri di sebuah podium yang menghadap lurus ke sebuah obelisk yang menjulang tinggi. Obelisk tersebut bernama The Washington Monument. Tahukah Anda jika obelisk tersebut merupakan obelisk asli yang diambil dari Giza Mesir, warisan dari zaman Firaun. Sekarang ini, hanya ada tiga obelisk asli era Firaun: Pertama, didirikan di tengah lapangan Katedral Saint Peter di Vatikan, di mana setiap Paus baru yang dilantik dan diambil sumpahnya pasti menghadap obelisk tersebut (Peter Tomkins: The Magic of Obelisk; NY, 1982). Yang kedua, pada tahun 1881 dikirim ke Amerika dari Iskandariyah-Mesir dan ditempatkan di Central Park-NY. Dan obelisk yang ketiga, didirikan di Washington DC tepat di titik pertemuan White House dengan Gedung Capitol.

Obelisk sendiri merupakan simbolisasi nyala api yang mengarah ke atas, ke arah pemujaan terhadap Dewa Matahari (Helios atau Ra Goddes). Matahari merupakan tuhan tertinggi kaum pagan yang tetap lestari hingga kini. Sunday merupakan hari penyembahan terhadap Dewa Matahari, di mana sekarang diwarisi oleh kalangan Kristen di dalam menunaikan kebaktiannya. Padahal Nabi Isa a.s. selalu beribadah setiap hari dan tidak mengistimewakan hari Minggu. Sebab itu, Obelisk juga dimaksudkan sebagai penyembahan terjadap Dewa Matahari.

Obelisk yang berdiri di Washington DC ini sungguh menyimpan banyak simbol pagan Kabbalah berupa numerology yang diyakini memiliki daya magis tertentu bagi kaum Luciferian (Illuminaty). Di antaranya adalah:

  • Obelisk tersebut tersusun dari 36.000 blok batu granit. Angka 36 merupakan penjelmaan dari Triple 13, angka penting Kabbalah yang memiliki arti “The Extreme Rebellion” dan disucikan.
  • Berat puncak obelisk tepat 3.300 pounds. Angka 33 merupakan penjelmaan Triple 11, “The Twin Pillars”. Menara kembar WTC juga memiliki arti yang sama dengan angka 11. Ini merupakan simbol bagi gerbang atau pintu masuk Haikal Sulaiman.
  • Obelisk ini memuat 188 batu masonik yang khusus disumbangkan secara pribadi atau atas nama yayasan dan negara dari tokoh-tokoh Mason seluruh dunia. Selain itu terdapat 35 buah batu masonik yang masing-masing merupakan sumbangan khusus dari 35 Loji Mason (Masonic Lodge) seluruh dunia. Ke-35 batu mason ini tidak diletakkan di sembarang tempat, namun dikumpulkan di bagian khusus yang berada di ketinggian 330 kaki (Triple 11).
  • Jumlah total biaya untuk mendirikan Washington Monument ini dilaporkan menelan dana US$ 1.300.000. Angka ini sekali lagi menunjuk sebuah angka keramat Mason yakni 13.
  • Monumen ini dihiasi dengan jendela 8 buah. Angka 8 memiliki arti sebagai “The New Beginning”. Jendela-jendela tersebut bila dihitung keseluruhan luasnya maka akan didapat ukuran luas sebesar 39 kaki persegi (Triple 13).
  • Kabbalah sebagai dasar kepercayaan mistis kaum Zionis sangat mempercayai numerologi. Sebab itu, kaum Yahudi juga disebut sebagai kaum Geometrian. Semua ilmu sihir dunia berasal dari sini. Semua monumen dan gedung bersejarah, juga arsitektur kota Washington DC dibangun berdasarkan perhitungan geometrian ini.

Inaugurasi Presiden AS

Seluruh Presiden AS dilantik dan menjalankan roda pemerintahan dari Washington DC, yang ditetapkan sebagai Ibukota AS pada tahun 1790. Peletakan batu pertama Gedung Capitol dilakukan tiga tahun setelahnya. Seorang arsitek Perancis yang juga mantan tentara yang membantu Amerika menghadapi kolonialis Inggris bernama Pierre Charles L’Enfant merancang arsitektur kota ini pada 1791. L’Enfant merupakan seorang Mason.

Struktur federal paling tua di Washington DC adalah batu pertama yang ditanam di pondasi White House pada tanggal 13 Oktober 1792. Tanggal 13 Oktober merupakan tanggal dimulainya penumpasan Templar di Perancis. Adakah peletakan batu pertama pada pondasi White House merupakan sebuah memorial bagi Templar? Wallahu’alam.

Yang jelas, setiap inaugurasi Presiden AS selalu saja dikelilingi simbol-simbol Masonik yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Obama merupakan Presiden AS ke-44 yang mewarisi ritual inaugurasi paganis seperti ini. Dan hal tersebut menandakan jika semboyan perubahan yang diusungnya sesungguhnya hanya merupakan slogan kosong, sama seperti ketika para tokoh Masonik Perancis meletuskan Revolusi Perancis di abad ke-18 dengan slogan-slogannya. Amerika di bawah Obama akan tetap menjadi Amerika yang Zionistik. Belive it or not. (Ridyasmara)

Sumber : Era muslim

Posted in Daftar Semua Artikel, Nasional | 3 Comments »