Tips berusaha,bekerja dll

Assalaamu Alaykum wr.wb

Mengingat ayat :

84. Al Insyiqaaq-6. Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.

dan :

92. Al Lail-4. sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.

Baiklah langsung aja tips yang saya kumpulkan untuk meningkatkan suatu usaha kita:

1.Tawakkal pada ALLAH SWT.

Karena segala sesuatunya ditetapkan oleh ALLAH SWT.Kita tidak mengetahui hari esok kita.Entah baik atau buruk dalam pemahaman kita yang akan kita hadapi.Baik buruknya suatu hal tergantung bagaimana kita memahamiinya.contoh : Jika suatu hari kita jatuh sakit.belum tentu itu musibah bagi kita.barangkali di hari kita sakit, tempat usaha/kerja kita mengalami kebakaran,atau kendaraan yang biasa kita pakai untuk bekerja akan mengalami kecelakaan dll.intinya berbaik sangka (husnuzzon) dalam segala hal atau keadaan.Yang mana.. makna tawakkal lebih luas dari sekedar yang saya pahami .makanya saya menempatkan Tawakkal pada nomor 1.itu sudah mencakup semuanya.tips yang lain hanya sekedar pengingat.

16. An Nahl-81. Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).

39. Az Zumar-38. Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab: “Allah.” Katakanlah: “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku.” Kepada- Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.

2.Sholat

Dengan mendirikan Sholat,kita telah dilatih untuk berdisiplin.Juga melatih ketenangan diri kita menghadapi segala keadaan yang tak terduga sekalipun.Hiruk pikuknya kendaraan dllnya atau dalam keheningan ,kita tetap Ruku’sujud dll tak terpengaruh oleh hal2 lainnya.

24. An Nuur-37. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.

24. An Nuur-38. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya ALlah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.

3.Zikir

Membiasakan zikir di setiap sa’at akan membantu kita dalam memecahkan suatu masalah dgn cepat.karena kita sudah terlatih di setiap duduk,berdiri dll,bahkan ketika berbicara pun kita berzikir (cobalah dilatih.pasti bisa kok).Intinya Kita takkan panik .Memecahkan suatu masalah dibutuhkan kejernihan berpikir.Jika kita panik,bagaimana bisa kita memecahkan suatu masalah.

191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

4.Zakat ,infaq,waqaf  dan shodaqoh

Kesemuanya itu akan membuat kestabilan ekonomi.Income dan outcome kita akan stabil.Hidup ini bermasyarakat.Kita mungkin tidak mengetahui persis proses perjalanan uang yang kita Zakat ,infaq,waqaf  atau shodaqoh kan kepada seorang Fakir miskin.Rp 1000 yang berikan itu ,bisa jadi ternyata sangat dibutuhkan oleh seorang petani yang membeli pupuk (misal harga pupuk 41.000,uangnya hanya 40.000)hingga membuat tanaman mereka subur..dan tentu saja segala urusan perut menjadi lancar .dikarenakan stock pangan yang cukup.sangat sulit menelusuri semua proses tersebut,tapi silahkan dibuktikan.

Kita–>Fakir–>Rumah makan–>petani.itu contoh untuk outcome..

contoh untuk income jika seorang pedagang

Pedagang –>Fakir–>R.makan atau kebutuhan lainnya –>kembali ke pedagang.(hanya simple  perumpamaan,tentu saja masih banyak proses lainnya).

2. Al Baqarah-261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah.adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

5.Bersyukur Pada ALLAH SWT.

adalah sangat baik jika membiasakan diri untuk tidak mengeluh dengan berapapun rezeki yang kita dapat.dengan begitu kita akan pandai memanfaatkan Income kita sesuai kebutuhan.

14. Ibrahim-7. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

6.Waktu

Tentu kita sama-sama mengetahui memanfaatkan waktu dgn sebaik2 mungkin merupakan langkah menuju kesuksesan.disini juga mengandung pengertian untuk tidak lalai ,berfoya2 dll sbgnya.

103. Al ´Ashr

1. Demi masa.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran

sekian dulu yang bisa saya rangkum..

yang mana Intinya :Laksanakan Perintah ALLAH,dan jauhi larangannya.ada juga membiasakan baca surat Alwaqiah..dll.tentunya membiasakan baca alqur’an ayat manapun juga sangatlah bermanfaat.ada juga pemutus rezeki itu adalah durhaka pada ke dua orang tua dan berzina..tentunya kalau kita sudah membiasakan diri untuk melakukan larangan ALLAH..alamat kehancuran bagi kita.

semoga kita bisa menerapkannya sebaik mungkin.tentu saja apa yang saya rangkum ini belum kesemua tips yang terdapat didalam alqur’an,saya hanya mempunyai ilmu yang terbatas.dan saya pun bukanlah golongan inkar sunnah.akan tetapi ilmu hadist saya jauh dari kesempurna’an,dan saya tidak mempunyai refrensi yang memadai.Juga saya masih ingat terlalu banyak yang memalsukan hadist.ini yang saya takutkan..jika saya menampilkan hadist2 palsu,sedangkan saya tidak mengetahuinya.Kritik dan saran sangat diharapkan,juga hadist2 shahih sebagai pendukung sangat diperbolehkan.

Sekian dari saya dan semoga bermanfaat.

Wassalam

———nb

Kekayaan Umar bin Khattab ra
• Mewariskan 70.000 properti (ladang pertanian) seharga @ 160juta (total Rp 11,2 Triliun)
• Cash flow per bulan dari properti = 70.000 x 40 jt = 2,8 Triliun/ tahun atau 233 Miliar/bulan.
• Simpanan = hutang dalam bentuk cash

Kekayaan Utsman bin ‘Affan ra
• Simpanan uang = 151 ribu dinar plus seribu dirham
• Mewariskan properti sepanjang wilayah Aris dan Khaibar
• Beberapa sumur senilai 200 ribu dinar (Rp 240 M)

Kekayaan Zubair bin Awwam ra
• 50 ribu dinar
• 1000 ekor kuda perang
• 1000 orang budak

Kekayaan Amr bin Al-Ash ra
• 300 ribu dinar

Kekayaan Abdurrahman bin Auf ra
• Melebihi seluruh kekayaan sahabat!!
• Dalam satu kali duduk, pada masa Rasulullah SAW, Abdurrahman bin Auf berinfaq sebesar 64 Milyar (40 ribu dinar)

Bukan hanya sahabat utama yang kaya, namun juga rakyatnya hidup berkecukupan

Pada masa Umar bin Khattab ra (10 tahun bertugas),
• Mu’adz bin Jabal menuturkan di Yaman sampai kesulitan menemukan seorang miskin pun yang layak diberi zakat (Al-Amwal, hal 596)
• Mampu menggaji guru di Madinah masing-masing 15 dinar atau +/- 18 juta/bulan (Ash-Shinnawi, 2006)

Pada masa Umar bin Abdul Azis ra (3 tahun bertugas)
• Yahya bin Sa’id (petugas zakat) berkata, “Ketika hendak membagikan zakat, saya tidak menjumpai seorang miskin pun. Umar bin Abdul Azis telah menjadikan setiap individu rakyat pada waktu itu berkecukupan”. (Ibnu Abdil Hakam, siroh Umar bin Abdul Azis, hal 59)
• Surat Gubernur Bashrah, “Semua rakyat hidup sejahtera sampai saya sendiri khawatir mereka akan menjadi takabbur dan sombong.” (Al-Amwal, hal 256)